Sabtu, 30 November 2013

Kejutan Terbaik

Cerita tentang ulang tahunku ini merupakan salah satu momen paling berkesan dalam hidupku. Kenapa? Karena ini baru terjadi pertama kali dalam hidupku dan sampai saat ini belum berulang (jadi masih menjadi satu-satunya..). Ulang tahun berkesan ini terjadi sekitar dua tahun lalu. Saat umurku berjalan 21 tahun. Ketika itu temen-temen kuliah membuat surprise untukku. Sepele mungkin bagi beberapa orang, tapi bagiku ini sangat berarti.
Maklum, sejak kecil aku dididik untuk menjadi "sederhana" dalam merayakan ultahku. Selain itu, aku juga agak terganggu dengan kebudayaan di sekolah tentang "mengerjai" atau minta "pajak" (baca:traktiran) saat seorang teman merayakan ultah. Dan Tuhan cukup berbaik hati, karena kebetulan ultahku berada di pertengahan tahun. Artinya, saat aku ultah pasti bertepatan dengan libur pergantian semester atau naik kelas. Alhasil, tak pernah teman sekolah sempat merayakan atau mungkin ingat tanggal ultahku (kasihan ya sebenarnya hehehe..).
Nah, pas kuliah. Jadwal akademik sedikit berubah. Ultahku tak lagi berada pas liburan. Tapi aku sendiri, karena sudah terbiasa tidak merayakan dan sering menyembunyikan tanggal ultah dari Facebook, akhirnya teman2 pun tak ada yang tahu. Hingga aku memiliki tambatan hati yang kebetulan teman kuliah satu kelas. Baru tiga bulan sejak kami mengikrarkan cinta (duilee.., bahasanya), aku berulang tahun. Sang pujaan hatiku pun belum tahu persis kapan aku ultah.
Saat itu hari Selasa aku masih ingat. Kebetulan waktu itu aku dan teman-teman kuliah disibukkan dengan tugas kuliah untuk membuat acara televisi. Sehingga aku sering kumpul dengan teman satu kelompok di base camp kami (di kostnya temanku) untuk mengerjakan tugas tersebut. Kebetulan pula, kekasih hatiku ini tidak satu kelompok denganku, sehingga intensitas bertemu kami juga jarang (nyesel sebetulnya ckckck).
Tapi saat itu, hari Selasa sungguh berbeda. Perbedaan sudah terasa sejak pagi hari setelah aku kuliah. Seperti biasa, setelah kuliah, aku langsung menuju kost temanku untuk mengerjakan editing acara televisi yang telah kelompokku buat. Tapi hari itu, temanku yang punya kost malah menyuruhku menunggu di kost temanku yang lain yang juga satu kelompok. Alasannya alat editing belum siap.
Saat di kost itulah, tiba-tiba pacarku telepon, tapi bukan telepon aku, melainkan temanku. "Ada apa ini?" aku sempat bingung saat itu. Temanku pun aku tanyai diam saja.
Beberapa saat kemudian temanku mengajakku pergi ke base camp. Katanya alat untuk editing sudah bisa digunakan. Maka berangkatlah aku dan temanku ke base camp. Di sana sudah menunggu si pemilik kost dan dua orang teman kelompokku yang lain. Jadi kita berlima di base camp.
"Tinggal tunggu dua orang lagi nih. Tumben mereka belum dateng. Biasanya duluan." ungkapku heran.
Baru selesai aku bilang, tiba-tiba, dateng satu dari dua orang yang ditunggu. "Eh Yu.., si Ela jatuh tadi pas takboncengin. Kakinya lecet semua." kata temanku panik.
Aku sempat merasa aneh saat melihat teman yang lain ekspresinya biasa aja. Tapi rasa panik karena ada anggota kelompok yang kecelakaan, membuatku lupa. Aku lari ke pintu rumah mengikuti teman yang pada lari duluan. Sampai di luar.., "SURPRISE..." teriak teman-temanku. JUJUR, AKU GA BISA BERKATA-KATA SAAT ITU.
Keterkejutanku belum berakhir. Ternyata ada sang pacar di antara teman-temanku membawa kue ultah. Darimana dia tahu???
Usut punya usut, ternyata tadi pas di kos temenku, sang pacar tanya sebenernya bener ga aku ultah hari itu? Terus karena temenku lihat ada aku di dekatnya, dia bilang akan kasih tahu lewat sms.
Usut punya usut lagi, ternyata sejak dua hari lalu, temen-temen satu kelompok ini nyari sebenarnya tanggal berapa aku ultah. Terus kenapa tadi pagi aku disuruh jangan dateng dulu ke base camp, karena ternyata temen-temen mo bikinin aku kue ultah. Jadi buat mengulur waktu, aku jangan dateng dulu sampai semua siap.
Jadi ada dua kue ultah, satu bikinan penuh cinta dari temen2 dan satu lagi kue dari orang yang kucintai. Bagai ketiban durian runtuh sepohon-pohonnya (lebay..).
G nyangka banget saat itu. Itulah pertama kali ultahku dirayakan dengan berbeda. Ada surprise dan ada orang2 selaen keluarga yang dengan sukarela merayakannya. Walaupun di akhir, bajuku belepotan ditimpuk kue ma teman-teman, aku g merasa terganggu. Justru aku merasa nyaman dan bahagia. Love it..,
Sampai tulisan ini termuat pun aku masih berucap terima kasih buat kalian teman-temanku. Berkat kalian pandanganku tentang ultah selama ini telah berubah. Ultah bukan mengganggu, tapi momen ini merupakan ekspresi syukur yang ceria dan menyenangkan.
Selaen itu untuk sang pacar, terima kasih sudah begitu perhatian dan membuat ultahku begitu berwarna. Tulisan ini khusus untukmu..,

Nb. Demi kebaikan bersama, nama sang pacar harus dirahasiakan, karena dia kini telah..., ah sudahlah 
  

Base Camp Penuh Kenangan


Beberapa teman terbaikku ^^

Teman2ku dengan kue ultah made in sendiri, enak lho tapi..,

Kue ULTAH istimewa dari Sang Pacar, makasih banyak ya..,


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Mengenai empieee.net, nama situsnya udah lucu. Trus pas dibuka gambar cewek imut lagi baca buku ama widget animasi bkin empieee.net makin imut (terutama lumba-lumbanya..,naksir berat). Pilihan background putih juga pas, karena tulisan warna warni yang digunakan jadi keliatan manis. Mengenai isi juga lengkap, ada travelling, belanja, fashion, drama korea, ampe ke kuliner. So, udah cakep lah empieee.net ini.
Kalau saran, mungkin bisa bkin panggilan buat yang baca tulisan di empieee.net, misal :empifriend ato kawan empieee. Jadi setiap tulisan diawali sapaan ini, biar tambah akrab.Sapa tau ntar follower atau membernya kelak ribuan (aminn..,). Buat isian, kan ultah nih, bisa lho minta testimoni dari orang terdekat/review ttg blog ini (tapi yang bentuk tulisan panjang en bisa dicantumin ke isi blog kakak). Jadi g smua tulisan dari kakak, tapi ada dari orang laen juga. Terakhir, salam kenal Kak. Aku siap jadi empifriend hehehe..,


Artikel ini diikut sertakan dalam "Giveaway My November"

Kamis, 07 November 2013

Rencana Besar, Sebuah Misteri



Resensi Novel "Rencana Besar"
Judul Buku: Rencana besar

Penulis: Tsugaeda

Penerbit: PT Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2013

Jumlah Halaman: 369 Halaman

No. ISBN: 978-602-7888-65-4


Pertama kali melihat buku ini, saya menyangka buku ini akan bercerita mengenai motivasi hidup. Judulnya yang “Rencana Besar” itu membuat saya berpikir isi buku ini seputar tips dalam menyusun rencana untuk menggapai cita-cita yang disisipkan dalam sebuah cerita fiksi. Akan tetapi ketika saya membaca beberapa halaman awal buku, saya salah. Buku ini bukan seperti yang dibayangkan. Buku “Rencana Besar” adalah sebuah novel misteri.


Berkaitan dengan misteri, saya jadi teringat akan pendapat Stewart Beach yang dikutip oleh Mohammad Diponegoro dalam bukunya “Yuk, Nulis Cerpen Yuk”. Stewart berpendapat bahwa cerita misteri ialah cerita di mana suatu keadaan misterius menuntut diselesaikan oleh tokoh-tokoh peran tertentu (2003, 164). Pendapat ini dikuatkan oleh sang penulis, Mohammad Diponegoro dengan pernyataan bahwa dalam cerita misteri yang penting adalah rahasia, bukan kejahatan, dan pengungkapan rahasia (2003, 165).


Dua prinsip – yakni rahasia dan pengungkapan rahasia inilah yang menurut saya cukup berhasil dimunculkan dalam novel karangan Tsugaeda ini. Prinsip pertama tentang rahasia sudah tercium di prolog novel ini melalui obrolan karakter wanita dan laki-laki berikut ini.
“Aku akan membatalkannya.”

“Membatalkan apa?”

“Kau tahu maksudku.” (hal. 2)

Apa yang akan dibatalkan dan siapa sebenarnya yang sedang berbincang ini? Sebuah rahasia telah “disentilkan” penulis di awal novel. Pembaca harus menelusuri halaman berikutnya untuk mengetahui rahasia ini.


Prinsip kedua tentang pengungkapan rahasia akan terlihat di bab-bab awal. Rahasia akan mulai diungkap oleh karakter bernama Makarim Ghanim seorang konsultan handal dalam bidang manajemen sumber daya, yang secara “kebetulan” diminta oleh sahabatnya, Agung Suditama, untuk menyelidiki kasus pembobolan uang Bank Universal Bank of Indonesia (UBI) yang dipimpinnya. Makarim yang sempat ragu untuk menerima pekerjaan karena bukan keahliannya, semakin curiga lantaran ada beberapa kejanggalan dalam kasus UBI ini. Dia pun nantinya akan ikut masuk dalam lingkaran misteri dan mencoba menyelesaikannya.


Selain berhasil dalam dua hal di atas, Tsugaeda mampu memberikan detail yang baik dalam novelnya. Latar dunia perbankan yang dipilih, mampu dijelaskan dengan bahasa orang awam. Istilah-istilah dunia bank dapat digunakan sesuai proporsi dan kebutuhan alur cerita. 


Lebih menarik karena bahasa yang digunakan dalam novel ini formal, bahkan dalam perbincangan antar tokohnya. Walaupun begitu, cerita dapat dibuat tetap mengalir dengan santai dan tidak kaku. Kekakuan mungkin baru terasa saat penulis mulai menjalankan flashback di bab-bab akhir. Kenangan dari masing-masing tokoh seperti Reza, Amanda, dan Rifad seolah dipaksa keluar dengan pergantian bab dan tanggal. Kekakuan ini yang menjadi sedikit “celah” dalam novel ini.


Akan tetapi celah ini tertutupi oleh sebuah poin penting dalam sebuah cerita misteri, yakni logika bercerita. Logika sangat penting dalam sebuah cerita fiksi, apalagi misteri. Kesuksesan penulis membuat logika cerita inilah yang membuat adanya kesalahan teknis penulisan kata dan kekurangan lain menjadi tersamarkan. Logika yang terlihat salah satunya adalah bagian tentang “GPS” milik Amanda.

Akhirnya, saya yang juga penyuka cerita misteri dan detektif mengatakan novel ini satu dari sedikit novel misteri Indonesia yang berkelas. Semoga ini menjadi langkah baru setelah era S. Mara Gd. Saya katakan novel ini “misteri di atas misteri”.

Daftar Pustaka

Diponegoro, Mohammad. 2003. Yuk, Nulis Cerpen Yuk. Yogyakarta: NeoSantri