Temenku berbaju merah yang masuk frame :(
Kedamaian dan
keindahan dalam perbedaan. Hal inilah yang aku rasakan saat untuk kedua kalinya
aku berkunjung ke Semarang. Perjalanan kali ini memang dirancang
"mendadak" oleh dua orang temanku. Setelah melalui diskusi panjang
dan melelahkan tentang waktu yang pas untuk ke Semarang, akhirnya hari itu kami
sepakat berangkat. Walau sebenarnya ada banyak orang yang harusnya berangkat,
setelah melalui seleksi alam, hanya kami berempat dengan dua motor yang siap
menuju Semarang.
Wisata ke Semarang
saat itu membawa sedikit misi yang berbeda. Kami berempat sepakat untuk
berkunjung ke beberapa tempat ibadah terkenal yang ada di Semarang. Saat itu,
kami ingin melihat Semarang dari sisi yang lain. Berharap akan menemukan
keunikan dan pesona yang tersembunyi dari kota lumpia tersebut.
Tujuan pertama
setelah tiba di Semarang adalah Vihara BuddhaGaya Watugong. Letaknya sangat
mudah dijangkau bagi kami yang datang dari arah Yogyakarta. Vihara ini terletak
cukup dekat dan akan terlihat dari jalan raya. Maklum saja, Vihara ini pernah
mendapat rekor MURI karena di dalamnya terdapat pagoda tertinggi di Indonesia. Wow!!
Kami disambut satpam
penjaga dengan ramah dan diarahkan ke tempat parkir yang telah disediakan. Saat
itu hari Sabtu, jadi sangat banyak kendaraan yang parkir di tempat tersebut.
Area parkir dan halaman yang ada di kawasan vihara ini begitu luas, sehingga
banyak tempat untuk kita berjalan-jalan, memudahkan kita mengambil foto, dan
nyaman untuk menikmati suasana pagoda. Di sebelah bangunan pagoda terdapat
sebuah bangunan lagi. Menurut informasi yang kami dapat, bangunan itu juga
tempat ibadah bertingkat dua. Bangunan inilah yang disebut sebagai Vihara
Dhammasala. Bagian pertama dipergunakan untuk ibadah sedangkan bagian lainnya
digunakan sebagai gedung serbaguna atau pertemuan. Di dekat gedung ini, ada
beberapa tempat penginapan semacam cottage. Kelihatannya hanya digunakan
saat acara hari besar keagamaan dan hanya bisa ditempati orang-orang tertentu
dan penting. Walau gak bisa masuk ke dalam cottage, menikmatinya
dari luar juga sangat indah.
Oh iya, vihara yang kami
ceritakan tadi dapat dimasuki lho. Hanya saja untuk menghormatinya
sebagai tempat ibadah, kita harus melepas alas kaki dan tidak boleh berisik.
Karena pada weekend seperti saat itu, selain wisatawan yang memadati,
ada banyak pengunjung yang bertujuan untuk ibadah. Di dalamnya terdapat patung
budha dan areal yang luas.
Setelah puas
menikmati bangunan vihara, kami berlanjut ke bangunan pagoda. Di sekitar pagoda
kami juga melihat kolam teratai, patung budha, dan patung budha yang ada di
bawah pohon bodhi. Yang menarik perhatian kami adalah keberadaan patung Dewi
Kwan Im yang mengelilingi pagoda dan menghadap empat penjuru mata angin.
Menurut sumber dari internet, ini dimaksudkan agar Dewi Kwan Im memancarkan
welas asih ke empat penjuru. Saat kami bertandang ke sana, ada beberapa pengunjung
yang beribadah dan menggoyangkan batang bambu. Setelah searching di internet, ternyata ini adalah ritual untuk mengetahui
nasib. Batang bambu tersebut telah diberi tanda dan bila ada yang terjatuh,
dapat dibantu petugas untuk membacanya.
Perjalanan kami di
vihara ini diakhiri di bawah pohon bodi. Satu hal menarik yang kami tangkap di
vihara ini adalah kerukunan antara pengunjung yang beribadah dan yang
berwisata. Padahal di sini berkumpul berbagai jenis agama, gender, usia, dan etnis, namun semua terlihat damai dan menikmati
bangunan Pagoda Avalokitesvara dengan caranya masing-masing dan tidak saling
mengganggu. Inilah pesona unik yang kami cari.
Baiklah, setelah berwefie ria, kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan ke hotel untuk beristirahat sejenak setelah perjalanan
kami ini. Oh iya sebelum lupa, di
kompleks Vihara BuddhaGaya juga tersedia toilet yang bersih. Walau agak
tersembunyi letaknya, namun cukup mudah dijangkau karena ada petunjuknya. Ini
satu nilai plus dari sebuah tempat wisata yang mampu membuat pengunjungnya
nyaman. Salut.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah (www.twitter.com/visitjawatengah)