Abraham Maslow
melalui "Piramid Kebutuhan" menjelaskan bahwa kebutuhan manusia itu
bertingkat dan tingkat tertingginya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri (www.ruangpsikologi.com, 2010). Senada
dengan Maslow, walau dengan ungkapan yang berbeda, Undang-Undang Dasar negara
ini juga mengakui adanya kebutuhan ini. Hal ini terbukti dengan adanya Pasal
28C yang pada intinya memberikan kesempatan pada warga negara untuk
mengembangkan diri. Dua pernyataan di atas menandakan bahwa kebutuhan untuk
mengekspresikan diri begitu penting bagi individu.
Apalagi bila
kita mengerucutkan individu sebagai sosok remaja atau kaum muda. Kaum muda yang
sering dianggap labil pada usianya, seharusnya mendapat tempat lebih untuk
ekspresi diri. Ini penting mengingat kelabilan bila tidak diperhatikan secara
seksama cenderung menjerumuskan pada hal yang negatif. Karena itu seharusnya
pihak terkait mulai peduli dengan kondisi ini. Kondisi yang diciptakan agar
kaum muda mampu memenuhi kebutuhan aktualisasi diri yakni dengan mengeluarkan
bakat dan menunjukkan kemampuannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar
kondisi ini tercipta adalah dengan memerbanyak kompetisi.
Nampaknya
kebutuhan akan kompetisi ini ditangkap secara jeli oleh www.uzone.co.id. UZone sebagai portal aplikasi digital yang
diluncurkan PT. Telkom mengadakan sebuah kompetisi menarik bertajuk "UZone
Digital Icon atau Indonesia Digital Icon (IDI)". Kompetisi ini merupakan
ajang pencarian artis baru yang memiliki bakat dalam bidang musik baik itu
penyanyi, pemain musik bahkan pencipta lagu semua berhak untuk ambil bagian
dalam kompetisi ini (www.telkom.co.id,
2013). Agar berbeda, menarik minat, dan mendapat peserta berkualitas, Indonesia
Digital Icon menggunakan format digital. Digital karena peserta harus
mengunggah video berisi bakatnya ke situs. Setelah ada di situs, video ini
nantinya akan diseleksi oleh para juri. Hasil seleksi akan ditampilkan dan bisa
divote oleh para pengunjung situs.
Selain
teknologi, kualitas kompetisi ini juga terlihat dari terlibatnya tiga juri yang
berpengalaman di bidang musik yakni Ahmad Dhani, Lilo KLa dan Tata Janeeta.
Untuk menjadikan kompetisi ini tidak "asal ada juara terus bubar",
maka hadiah yang diberikan pun sifatnya berkelanjutan. Hadiahnya adalah para
pemenang akan menjadi artis di bawah bendera Republik Cinta Management (RCM)
milik Ahmad Dhani. Selain itu, untuk menambah gengsi ajang ini, para pemenang
Indonesia Digital Icon berkesempatan untuk tampil di grand show Indonesia
Digital Icon bersama musisi papan atas Indonesia. Mengenai kemegahan Grand
Final DIGITAL ICON INDONESIA dapat disaksikan melalui live streaming UseeTV di
http://goo.gl/b24z6t. Akan tetapi bila ingin merasakan suasananya secara
langsung, tiket tersedia di http://goo.gl/fdlWGc.
Akan tetapi,
poin penting yang perlu dilihat dari kompetisi berhadiah puluhan juta ini bukan
kemewahan hadiah yang ditawarkan. Poin yang perlu diperhatikan adalah
kepedulian. Kepedulian akan semangat kaum muda yang ingin mengasah bakat
terpendam. Kepedulian akan kemauan kaum muda untuk meraih kestabilan jiwa.
Terlebih penting lagi kepedulian akan ruang ekspresi dan kebutuhan pengembangan
diri. Tinggalkan kelabilan dan segera gabung di
http://www.youtube.com/watch?v=2lW5pUt49iI.
Sumber Pustaka
http://ruangpsikologi.com/dunia-kerja/hirarki-kebutuhan-manusia-dari-maslow/
http://www.telkom.co.id/telkom-selenggarakan-indonesia-digital-icon.html
Tulisan ini diikutkan dalam Digital Icon Blogging Competition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar