“Jomblo itu pilihan” dan "jomblo bukan
akhir segalanya”. Dua ungkapan inilah yang mungkin sering kita dengar dari para
“penasihat” jomblo kepada para jomblo “pemula”. Tanpa bermaksud merendahkan “nasihat”,
tapi dua ungkapan di atas juga sering kita dengar dari seorang teman yang baru
jadian dan melihat sahabatnya masih terpuruk dalam kesendirian. Dimana kalau
ini kondisinya, dua ungkapan tadi bukan lagi nasihat, tapi jadi kata-kata bernada kasihan
yang cenderung tambah bikin sakit hati.
Ya, sakit hati. Suatu kata sensitif
yang sering dikaitkan dengan jomblo. Padahal jomblo tidak selalu sakit hatinya
(walau kebanyakan gitu hehehe…). Jomblo juga berhak bahagia. Jomblo juga berhak
merasakan bagaimana hatinya berbunga.
Nah, tulisan kali berkaitan
dengan sharing tentang bagaimana
bahagia dalam ke-jomblo-an. Tidak disebut tips
atau cara karena penulis mengakui bahwa penulis bukan ahli atau pengamat,
penulis adalah pelaku (nasibbbb….). Karena itu penulis memilih sharing yang mewakili tujuan berbagi
bukan menggurui *duileeee.
Sharing ini hanya akan terbagi menjadi dua hal ga terlalu penting tentang hidup bahagia sebagai jomblo. Semoga
bermanfaat bagi jomblo pemula yang masih terjebak pusaran galau dan berselaras
dengan para jomblo “senior” . Karena penulis yakin jomblo “senior” punya cara
masing-masing yang jitu buat bahagia. Jadi penulis mohon dukungan saja untuk
tulisan ini dan hidup penulis *sungkem.
Oke, ini dia…..
1. Lihat
ke bawah
Maksudnya bukan
kita nunduk. Tapi setelah kita jomblo, coba lihat sekeliling kita. Penulis
masih percaya dengan ungkapan bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung
dibanding kita, jadi kita harus selalu bersyukur. Jadi coba terapkan ungkapan
ini pada ke-jomblo-an kita. Ingat, kata kuncinya BERSYUKUR. Langsung contoh.
Misal kita diputusin karena wajah kita yang kurang rupawan. Sadari pada diri bahwa
di luar sana masih ada orang yang lebih jelek dari kita. Coba evaluasi diri
dengan bercermin dan tanya pendapat teman. Kalau semua teman dan cermin
mengatakan kita paling jelek, maka sadarilah, bahwa dengan menjadi “paling
jelek” kita jadi membuat orang lain lebih bersyukur dengan wajahnya. Ingat, kata
kuncinya BERSYUKUR.
2. Jangan
SOK
Artinya, ga
perlulah kita terlalu bergaya dengan ke-jomblo-an kita. Jangan pula berlagak
tegar, padahal hati merana. Kalau memang ga kuat lihat orang pacaran, ya jangan
dekat-dekat dengan dunia perpacaran. Contoh kali ini berdasar pengalaman
pribadi. Pernah penulis boncengan naek motor bareng sahabat ke rumah seorang
teman. Ceritanya penulis nebeng karena ga punya motor (kasihaannn…). Karena
keasyikan ngerjain tugas di rumah teman tadi, kita jadi kemaleman. Tiba-tiba
berderinglah HP milik sahabat penulis. Ternyata ga disangka, telepon dari sang
pacar sahabat penulis yang khawatir akan kondisi sahabat penulis yang belum pulang.
Akhir kejadian itu datang juga. Sang pacar datang bawa motor, boncengin
sahabat, dan penulis dimintai tolong bawa motornya sahabat. Sepanjang
perjalanan pulang, penulis cuma ngikutin dua insan itu boncengan. Lebih parah
lagi ketika dekat, penulis sadar, ternyata sahabat penulis dengan sang pacar
sedang mesra-mesraan gitu. Nasib…,
Nasib dan nasib, itulah kata yang
mengakhiri dua hal yang mau penulis sharing.
Kalau mau ditarik kesimpulan, kedua hal tadi sebetulnya berujung pada satu
usaha yang nantinya bertujuan untuk tidak mendramatisasi ke-jomblo-an kita.
Perlu digaris bawahi ya. Jadi, status jomblo ya biasa saja, ga perlu berlebihan
apalagi berlangganan, udah kita fokus pada diri kita dulu.
Tetapi, penulis jadi keinget
tentang fokus pada diri sendiri. Penulis tambahin deh sharingnya, karena ini
penting dan filosofis. Selain itu seperti hal kedua tadi tentang menjauhi dunia
pacaran, sesuatu yang berduaan ntu ga baek, jadi kalau dua harus ditambah satu
jadi tiga. STOP.
Yang ketiga adalah kutipan dari
perkataan mahaguru yang penulis kagumi tentang jomblo, yakni “Jomblo itu bukan hal yang
sepenuhnya buruk. Karena di dalamnya sebenarnya ada sebuah proses. Proses untuk
memerbaiki diri agar kita menjadi pantas untuk pasangan kita kelak. Jadi
berbahagialah, karena selain kamu menjadi lebih baik, kamu juga akan mendapat pasangan
yang baik”.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar